Di tengah himpitan ekonomi yang kian terasa , beban hidup masyarakat akan semakin berat sebagai dampak dari kenaikkan harga BBM ini . Naiknya BBM dipastikan akan memicu kenaikkan harga lainnya .
Alasannya kenaikkan yang diutarakan pemerintah adalah untuk memperkecil subsidi yang telahdiberikan pemerintah selama ini yang tidaj tepat sasaran . Namun begitu , toh banyak yang menilai kebijakan menaikkan harga BBM bukanlah kebijakan yang tepat . Banyak juga pengamat perminyakan mengusulkan , agar pemerintah memaksimalkan sektor migassehingga sasaran APBN bisa dicapai . Termasuk didalamnya mengurangi berbagai kebocoran yang selama ini terjadi karena korupsi .
Tampaknya masalah Bahan Bakar Minyak di negara kita memang merupakan masalah yang rumit . Harga minyak mentah dunia yang cenderung terus naik membuat pemerintah merasakan kalau APBN ternyata tak mampu terus menanggung besarnya subsidi yang diberikan .
Akibat kenaikkan ini , banyak pengamat memprediksi angka kemiskinan di Indonesia akan semakin meningkat jumlahnya . Namun begitu pemerintah pun berdalih , dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang jumlahnya diperkirakan RP 150 ribu perbulan selama 9 bulan .
Sebagian besar masyarakat menilai kebijakan ini pun tidak tepat karena yang paling baik adalah memberikan kail ketimbang ikan . Orang lebih baik diberi keleluasaan berusaha ketimbang diberi uang , apalagi jumlahnya relatif tidak mencukupi .
Bahkan seorang warga miskin di televisi menyebutkan , lebih baik tidak naik BBM ketimbang diberi uang RP 150 ribu perbulan untuk beberapa bulan . "Karena nombokinnya akan lebih besar dari jumlah itu . Nantinya setelah sembilan bulan , tetap saja saya yang menanggung segala kesusahan karena minyak naik," kata warga tersebut saat diwawancarai sebuah stasiun televisi .
dikutip dari : UG News Edisi 05 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar